Rabu, 28 Juli 2021

REVIEW FILM DISNEY'S JUNGLE CRUISE


Sedikit curhatan singkat saya tentang film Disney's Jungle Cruise, film petualangan mencari kitab suci... Eehh salah, maksud saya film petualangan mencari sesuatu yang mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan makhluk hidup. 😆

Okay... Filmnya lumayan seru, berpetualang dengan Captain Frank dan Dr. Lily  di pedalaman hutan sambil melintasi derasnya aliran sungai yang mengamuk cukup membuat filmnya berasa macam lagi berpetualang dengan muridnya Captain Jack Sparrow. 🤣

Sementara chemistry antara Dwayne Johnson as Captain Frank Wolff dan Emily Blunt as Dr. Lily Houghton juga terbangun cukup bagus, mereka tampil dengan cukup natural dan tante Emily tetap cakep walau pasang ekspresi muka datarnya di beberapa adegan, cuman ya si om Dwayne doang dikit-dikit pasti masang muka tegang, jadilah adegan yang harusnya kocak malah berasa tegang. 😂

Saya cukup beri 7.8/10 untuk film Disney's Jungle Cruise karena sudah berhasil memberikan tontonan yang cukup menghibur dan bisa memberikan pengalaman yang cukup seru ala Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl dengan konsep unik yang cukup fresh dalam era semi-modern, tapi sangat di sayangkan pada bagian dialog lawakannya ya kadang garing alias gak lucu, kadang pula lawakannya bikin orang ngakak.

Saya rasa dengan durasi kurang lebih 2 jam ya bisalah menghibur penontonnya, ya namanya juga film popcorn kan ye, jadi ya pasti bakalan menghibur, apalagi ini film petualangan ala Pirates of the Caribbeanloh, tampilan cinematography, scoring (themesong) dan Visual Effectnya juga cukup memukaulah, walau belum semegah franchise Pirates of the Caribbean. 🤭

Yang kangen ama petualangan ala Pirates of the Caribbean yang seru, kocak dan menegangkan, so saya rekomendasikan film Disney's Jungle Cruise untuk kalian tonton di akhir pekan minggu ini, bisa di tonton bareng keluargaloh, wong bersih nih filmnya dari adegan dewasa, cuman ya anak di bawah umur 15 tahun masih perlu di awasi ya sama orang yang lebih dewasa.

Disney's Jungle Cruise akan segera rilis di bioskop dan Disney+ dengan Premiere Access (akan ada biaya tambahan ya) pada tanggal 30 Juli 2021.

Selamat menanti filmnya dan semoga curhatan singkat saya ini bermanfaat ya. 😉




Sabtu, 24 Juli 2021

REVIEW FILM FREE GUY (2021)

Sedikit curhatan singkat saya about film yang asli kocak FREE GUY via nonton di virtual screening kemarin, film ini siap bikin perut kalian bakalan sakit gegara ketawa mulu dah!

"THIS IS NON-SPOILER REVIEW!!"

Here we go, gak usah pakai lama bahasnya dah.. Berikut pembahasan 4 hal penting di dalam film FREE GUY ini:

1. PLOT

Film yang di sutradarai oleh sang maestronya film komedi Shawn Levy (Cheaper by the Dozen, The Pink Panther, Date Night, Real Steel, dan Night at the Museum Trilogy) yang bekerjasama dengan duo penulis handal Matt Lieberman yang kemarin berhasil memberikan cerita yang cukup kocak di film remake animasi The Addams Family (2019) dan Zak Penn yang juga kemarin berhasil memberikan cerita yang keren di film Ready Player One (2019), mereka bertiga berkolaborasi dan benar-benar telah berhasil memberika karya terbaiknya mereka yang lagi-lagi sukses besar membuat orang yang nonton larut dalam cerita di dalam filmnya, hingga sampai lupa tadi habis ketawain adegan yang mana gegara saking asyik dan kocaknya film ini dari menit ke menit yang gak ada hentinya sampai ending.

Plotnya asli dari awal ampe akhir rapih banget, malah kekocakan yang ada di setiap dialog para pemainnya itu telah berhasil tidak menggoyangkan plotnya yang rapih.

Adegan actionnya pun gak ecek-ecekloh, kalau kalian mengira adegan action di Ready Player One itu keren, maka kalian harus lihat dulu setiap adegan action yang ada di dalam film Free Guy ini. Sumpah dah kalian pasti bakalan ngefavoritin film ini sebagai film action/comedy di dalam list kalian punya.

***********

2. CAST

Untuk jajaran castnya mah udeh gak perlu di raguin lagi, this is Ryan Reynolds, dude!

Acting Ryan Reynolds dalam memerankan character Guy the non-player character (NPC) asli gile keren habis dah, Ryan Reynolds berhasil membuat character NPC tersebut bener-bener hidup dan berhasil juga lepas dari bayang-bayang character Wade Wilson aka Deaspool yang udeh cukup melekat di dalam dirinya si Reynolds.

Sementara itu actress Jodie Comer juga gak kalah kerennya dengan Ryan Reynolds dalam menghidupkan character Milly sang Cewe Molotov, bahkan aksinya sebagai Milly juga natural banget sumpah, berasa dia itu udeh macam jadi dirinya sendiri sebagai Milly sang cewe ribet yang sibuk dengan misinya sendiri.

Untuk jajaran cast lainnya ya mayan baguslah pendalaman characternya, tapi ya gak sebagus dua bintang utamanya diatas yo. 🤭

***********

3. Visual Effects (CGI)

Visual Effects (CGI) di dalam film Free Guy ini juga udeh keren banget, malah berasa lihat film Inception (2010), Tron: Legacy (2010) ama Doctor Strange (2016), wong CGInya membuat mata gak mau berkedip gegara saking megah dan detailnya CGI yang ada di dalam film ini. Kalau kalian seorang gamers ya sudah so pasti kalian akan berasa lagi berada di dalam game dengan grafik yang udeh cukup OP gile dah.

***********

4. CINEMATOGRAPHY

Yup, seperti yang saya bilang diatas sebelumnya, kita berasa macam lihat film Inception (2010), Tron: Legacy (2010) ama Doctor Strange (2016), why?

Karena perpaduan CGI ama Cinematographynya udeh asli gile kerennya dah, pergerakan kamera pas ketika adegan actionnya di mulai sumpah keren banget, apalagi pas adegan menuju endingnya ituloh yang si Guy mulai unjuk gigi sebagai pemberontak yang rangkap juga sebagai sang penyelamat yang keren nan kocak ituloh amazing, kalau di nonton di bioskop sepertinya bakalan makin mantap jiwa dah.

***********

KESIMPULAN

Jika kalian penggemar film dengan konsep game seperti Ready Player (2018) dan Tron: Legacy (2010), kalian juga penggemar film dengan cinematography dan CGI yang indah nan megah seperti di film Inception (2010) dan Doctor Strange (2016), serta kalian penggemar comedy seperti comedy kocak yang ada di film The Truman Show (1998) dan juga comedy kocak ala sketch-comedy series macam Key & Peele, so itu artinya kalian sudah cocok banget dah buat nonton film Free Guy ini, karena semuanya terkombinasi dengan baik di dalam film ini.

Kalau kalian pengen lihat film Ready Player One (2018) versi kocak habis ya film Free Guy inilah yang bisa memberikan kalian hal itu, kekocakan yang akan membuat kalian bakalan ketawa di setiap adegannya. Apalagi visualnya juga memanjakan mata bangetloh.

Saya pribadi berani memberi nilai 9.8/10 untuk Free Guy (2021) karena sudah berhasil memberikan tontonan yang totally awesome, entertaining, super duper funny and absolutely beautiful than I expected.

Sumpah dah kalau kalian udeh nonton film Free Guy ini ya kalian akan tahu mana yang lebih keren dan gokil, Ready Player One (2018) or Free Guy (2021).

Kalau saya pribadi ya Free Guy dong, wong visualnya woow dan comedynya kocak gile dah.

So... I highly recommended this film for you guys, apalagi ini film bumbu comedynya ituloh asli kocak. 😂

Nantikan film Free Guy yang akan dirilis pada tanggal 13 Agustus 2021 mendatang, semoga saja nanti jadi tayang di Indonesia ya, soalnya gak sabar mau nonton ulang nih film di layar gede di bioskop.

Sekian curhatan saya kali ini, semoga bermanfaat ya guys.

REVIEW SINGKA "SPECIAL EPISODE KINGDOM: ASHIN OF THE NORTH"

Sedikit curhatan singkat saya tentang episode special Kingdom: Ashin of the North atau sebut saja spin-off perdananya serial Kingdom.


Kingdom: Ashin of the North adalah sebuah awal yang akhirnya bisa menutupi seluruh lobang yang ada di dalam season 1 dan 2 dari serial Kingdom, ini benar-benar episode special dan saking specialnya kita yang pada nonton pun di buat takjub dengan cara penyajian dari film ini, mulai dari pengambilan gambar hingga visual effectnya juga udeh tergolong mantap jiwa.

Dan dengan ini pula film Kingdom: Ashin of the North episode special dari serial Kingdom telah berhasil menjawab satu misteri yang sudah di timbulkan dari season 1 dan 2 di serial Kingdom, tapi tetap saja masih ada misteri lain yang belum terjawab dan kemungkinan akan di jawab pada season ke-3 yang akan datang.


Saya beri nilai 8.7/10 untuk film Kingdom: Ashin of the North as one of the best origin from the Kingdom series and this one is totally great as the opening for the third season.


Quote yang cocok untuk episode special Kingdom: Ashin of the North adalah "Kesalahan satu orang dapat merugikan banyak orang yang tak berdosa!" 


Special Episode Kingdom: Ashin of the North sudah tersedia di Netflix, buruan nonton!




Rabu, 26 Mei 2021

DISNEY'S CRUELLA - REVIEW IN BAHASA


Sedikit curhatan singkat saya mengenai film Disney's Cruella!


Gak usah pakai pembukaan panjang lebar, mari langsung kita bahas 5 hal penting di dalam film ini:

1. Plot

Film Disney's Cruella ini adala satu-satunya film produksi Disney yang benar-benar telah berhasil menyajikan sajian cerita yang sangat rapih di dalam plotnya, dari awal sampai akhir film ini mulus semuluh kulitnya Emma Stone, apalagi ada twist-nyaloh menjelang ending.

Pada dasarnya film yang diadaptasi dari novel classic The Hundred and One Dalmatians terbitan 1956 karya Dodie Smith dan juga adaptasi langsung dari character main villain dari film classic animasi Disney One Hundred and One Dalmatians rilisan 1961 ini mempunyai pola cerita yang cukup sederhana, tapi berhasil di kemas dengan cara yang unik oleh sang sutradara Craig Gillespie. Saking uniknya pengemasan yang di sajikan dalam film ini ya para penonton pada betah duduk di kursinya hingga film selesai.

Jujur pengembangan character Cruella di film ini bisa di bilang ya totally amazing, mulai dari cerita awal Cruella dari lahir, beranjak remaja, hingga menjadi sang Cruella de Vil yang berhati dingin dan penuh dengan hal-hal yang anti-mainstream. 


*******************


2. Cast

Nah ini nih.. 2 Emma berhasil menghidupkan character mereka dengan sangat-sangat baik, especially Emma Stone as Cruella de Vil yang asli memukau penonton dengan pendalaman characternya yang perfectly beautiful, bahkan penonton satu studio pada bilang woow pas Emma Stone tampil sebagai sosok sang Cruella de Vil.

Emma Thompson as Baroness von Hellman pun tampil dengan sangat baik, apalagi actingnya Emma Thompson yang cukup mengintimidasi berhasil membuat character mrs. Baroness hidup sebagai character yang pure evil seperti Cruella de Vil.

Jajaran pemeran pembantunya pun gak kalah bagusnya, khususnya si actress cilik Tipper Seifert-Cleveland yang memerankan character Estella aka Cruella de Vil versi remaja yang juga tampil dengan sangat baik dan cukup memukau.


*******************


3. Cinematography

Cinematographer yang berhasil membuat film Disney's Cruella ini tampil dengan pengambilan gambar yang luar biasa indahnya yaitu sang cinematographer yang juga kemarin sempat terlibat bersama sang sutradara Craig Gillespie dalam penggarapan film I, Tonya rilisan 2017, kali ini Craig Gillespie kembali lagi berkolaborasi dengan Nicolas Karakatsanis dalam film Disney's Cruella ini dan lagi-lagi berhasil memberikan hasil kolaborasi yang baik dalam membuat setiap adegan berasa lebih hidup dan atmosphere di dalamnya juga berasa lebih nyata hingga membuat para penonton betah untuk melihat adegan selanjutnya seperti apa.

Yang membuat saya kaget itu ya ada adegan dimana ternyata menggunakan teknik pengambilan gamar yang sama dengan film 1917 karya sutradara Sam Mendes rilisan  tahun 2020 kemarin, yaitu teknik Single Continuous Shot dengan durasi yang terbilang pendek, tapi halus dalam transisi gambarnya dan indah dalam peletakan posisi angle kameran pada saat pengambilan gambar.


*******************


4. Costume Design 

This is it... 
Disney's Cruella layak mendapatkan Oscar dalam nominasi Best Costume Design, karena film ini benar-benar bertaburan beranekaragam kostume yang keren, unik, indah dan tentunya anti-mainstream.

Apalagi film Disney's Cruella bisa masuk ke dalam the glamorous world of Fashion Holic, banyak desain baju dan kostum yang bisa menjadi tolak ukur para desainer di berbagai negara untuk mengkreasikan desain baru yang ingin mereka buat dengan inspirasi dari film Disney's Cruella ini.


*******************


5. Scoring / Soundtrack

Ada banyak list yang enak dan pas dengan adegan di dalam film ini, musicnya berasa kawin dengan adegannya, apalagi dengan acting sang bintang utamanya juga semakin membuat adegan tersebut berasa emosinya.

Buat menikmat music pasti akan senang ama susunan lagu yang di ada di dalam film Disney's Cruella ini, apalagi music atau lagu yang ada di dalam film ini termasuk classic dan sudah gak asing di telinga para audiophile.


*******************

KESIMPULAN

Film Disney's Cruella ini layak masuk dalam beberapa nominasi di Oscar, bahkan layak juga untuk memenangkan beberapa nominasi di Oscar, khususnya dalam nominasi Best Actress, Best Supporting Actress, Best Director, Best Costume Design, Best Cinematography, Best Original Score, Best Makeup and Hair, Best Film Editing, dan Best Production Design. 

Buat kalian yang ingin sudah rindu ingin menonton film dengan hasil eksekusi yang baik, indah dan memorable, maka kalian sudah benar memilih menonton film Disney's Cruella ini, karena kalian akan mendapatkan sajian film berkelas dan memiliki aura calon pemenang Oscar.

Apalagi buat kalian para penggemar dunia fashion, pasti akan jatuh hati dengan film ini.


Saya berani memberikan nilai 9.8/10 untuk film Disney's Cruella yang akhirnya berhasil mengobati rasa rindu saya dengan film yang di eksekusi hampir mendekati kata sempurna, film ini bahkan tidak memerlukan adegan sadis untuk menjadi film terbaik.


Disne's Cruella is one the best film ever made from Disney, sampai-sampai gak nampak seperti film live-action produksi Disney pada umumnya.


Buruan guys di nonton, wajib nonton di layar gede sih alias wajib nonton di bioskop, apalagi durasinya kurang lebih hampir 2 jam lebih dah.

Film Disney's Cruella highly recommended!!!

Segera di Disney+!




Jumat, 19 Maret 2021

THE FALCON AND THE WINTER SOLDIER - REVIEW IN BAHASA INDONESIA

Sedikit curhatan singkat saya tentang episode pertama dari serial The Falcon and The Winter Soldier. 😁

Ini beneran singkat yo...

Yuk, mari kite bahas 4 hal penting di dalam serial The Falcon and The Winter Soldier - Episode Pertama, silahkan di baca yo dibawah ini:


1. Plot 

Plot pada episode pertama dari serial The Falcon and the Winter Soldier ini ya menggunakan format pondasi plot macam pondasi plot yang di pakai oleh film The Dark and The Wicked, dimana format pondasi plot seperti itu ya maennya ngeslow-burn alias lambat di awal dan mulai hanget pas mendekati ending, walau hangetnya di episose pertama ini masih anget-anget di kisaran 30%nanlah, belon anget banget.

Dan sepertinya serial The Falcon and The Winter Soldier ini ya di episode awal-awal kayake emang di aturnya itu ya plotnya di bakar agak lamban, biar bisa ngebangun characternya dengan baik dan tidak terburu-buru, seperti yang terjadi pada pembangun characternya Wanda Maximoff menjadi seorang Scarlet Witch yang berkesan agak terburu-buru. 

Dan sepertinya nanti di serial The Falcon and The Winter Soldier ini pas memasuki episode 2-3 mulai di angetinnya itu di naikin dikit sekitaran 50-60%, nah maybe pas masuk episode 5-6 baru dah mulai ngegas panasnya ampe 99%nan.

Dan beneran episode 1 ini di manfaatkan dengan sangat baik untuk membangun characternya Sam Wilson dan Bucky Barnes menjadi lebih baik dengan cara yang cukup hati-hati dan tidak terburu-buru, apalagi ini ngemanfaatin sub-plot dari film Avengers: Endgame yaitu dampak kejadian Blip yang akhirnya mulai di explore dengan baik via pembangunan characternya Sam Wilson di episode pertama di serial ini, yang dimana pada serial WandaVision kemarin kurang di explore dengan baik.

Selain ngemanfaatin sub-plot dari film Avengers: Endgame, serial ini juga ngemanfaatin sub-plot dari film Captain America: The Winter Soldier dan Civil War, yang dimana pada episode pertama ini juga mulai di jelaskan dengan baik via pembangunan characternya Bucky Barnes yang harus di hadapkan dengan kenangan dan mimpi buruknya di masa lalu sebagai senjata pembunuhnya HYDRA.


************


2. Cast

Untuk pemainnya sendiri ya seperti biasa, actor Anthony Mackie as Sam Wilson aka The Falcon dan actor Sebastian Stan as Bucky Barnes aka The Winter Soldier ya mereka berdua tampil dengan sangat baik mendalam peran mereka, apalagi kali ini character Bucky Barnes sepertinya di buat campur aduk dikit, jadi character yang riang dan rada kelam pembawaannya.

Selain kedua pemeran utama diatas ya ada juga salah satu actress yang memiliki pemeran sebagai pemeran pembantu di serial ini yang cukup menarik perhatian, yaitu actress Adepero Oduye yang memerankan character Sarah Wilson alias adiknya Sam Wilson di serial ini.


************


3. Cinematography

Episode pertama serial The Falcon and The Winter Soldier ini boleh dikata ya sinematografinya bukan kaleng-kaleng, karena dari setiap adegan yang di tampilkan pasti menampilkan pengambilan gambar yang cukup memanjakan mata dan bisa menghidupkan atmosphere yang campur aduk di episode pertama ini, mulai dari atmosphere kelam, ceria dan tegang itu ya semuanya bisa di hidupkan dengan sangat baik via sinematografinya yang asli cakep kali dah.

 
************


4. Visual Effects (CGI)

Yup, CGI pada episode pertama di serial ini ya masih tergolong minim yang hanya di tampilkan pada menit-menit awal pembukaannya, tapi ya CGInya asli gak ecek-ecek, berasa seperti CGI yang di gunakan pada film Captain America: The Winter Soldier dan Civil War.



************


'KESIMPULAN'

Serial The Falcon and The Winter Soldier episode pertama ini menggunakan format pondasi plot yang slow-burn, so jangan mengharapkan akan banyak hal-hal berbau ledakan dan tembak-tembakan yang membabi-buta, karena pada episode pertama ini ya di gunakan untuk ngebangun character Sam Wilson as The Falcon dan Bucky Barnes as The Winter Soldier yang harus di hadapkan dengan dampak kehidupan personal mereka berdua pasca kejadian The Blip.

Di episode pertama ini kita seperti ingin di tunjukkan bahwa terkadang superhero itu memiliki masalah pribadi mereka masing-masing diluar dari peran mereka sebagai seorang Avengers, tanpa orang lain tahu tentang apa yang mereka dulu pernah alami dan apa yang saat ini mereka sedang alami.

Jujur saja ya, saya pribadi lebih suka cara pembangunan character Sam Wilson dan Bucky Barnes pada episode pertama ini, ketimbang pembangun characternya Wanda Maximoff kemarin di serial WandaVision.

Pada episode pertama saja ini ya serial The Falcon and The Winter Soldier sudah berhasil menunjukkan sisi yang lebih manusiawi dari kedua character utama tersebut, dimana Sam Wilson yang harus di hadapkan dengan  2 pilihan, yaitu melanjutkan apa yang Steve Rogers percayakan kepadanya yaitu untuk menjadi seorang pahlawan Amerika aka Captain America atau harus memilih untuk melanjutkan bisnis keluarganya bersama adiknya yang juga merasakan dampak besar dari 5 tahun belakangan setelah event besar di film Avengers: Infinity War dan Endgame (Masa ketika separuh penghuni alam semesta hilang terkena snapnya Thanos di Infinity War dan muncul lagi gegara snapnya Hulk di Endgame).

Disisi lain ya Bucky Barnes di serial ini juga di buat dengan sangat lebih manusiawi, dimana character Bucky harus di hadapkan dengan seluruh kenangan masa lalunya yang kelam semasa di jadikan senjata pembunuh oleh pihak HYDRA, Bucky di serial ini ngejalanin hidupnya yang sekarang pasca kejadian the Blip dengan banyak hal baru yang belum pernah Bucky dapatkan sebelumnya yaitu menjalani terapi psikologi untuk mengatasi masalah dari dirinya yang dulu sewaktu di manfaatkan oleh HYDRA, mempunyai teman yang umurnya ngobrol yang baru, dan juga membuka lembaran baru bersama seorang wanita setelah apa yang telah dia lalu selama puluhan tahun belakangan.

Dan jika kalian suka dengan konsep slow-burn atau sebut aje melow-drama ala Marvel Studios, maka episode pertama serial The Falcon and The Winter Soldier ini cocok untuk kalian nonton, apalagi kalau kalian emang penggemarnya film-film di Marvel Cinematic Universe, ya itu artinya kalian wajin nonton episode pertama serial ini.

Tapi, kalau kalian carinya aksi ledak-ledakan, tembak-tembakan dan berantem-beranteman yang banyak, ya itu artinya kalian bakalan rada kecewa ama episode pertama dari serial ini, karena pada episode pertama ini aksinya minim, tapi dramanya agak banyak dan malah hampir 70% drama untuk ngebangun kedua character utama Sam Wilson dan Bucky Barnes untuk menjadi character yang jauh lebih baik pada episode berikutnya di serial ini.

Saya pribadi berani beri nilai 8.0/10 ya karena saya melihat episode pertama ini bener-bener di manfaatin dengan baik untuk membentuk characternya Sam Wilson dan Bucky Barnes yang diluar dari apa yang saya harapkan, malah dengan cara slow-burn seperti ini bisa membuat alur cerita di serial ini menjadi lebih baik dari setiap episodenya menuju ending.


So, tunggu apalagi?
Buruan nonton serialnya The Falcon and The Winter Soldier, karena episode pertamanya sekarang sudah dapat kalian nonton di Disney+ hotstar, buat yang mau nonton via jalur ninja juga silahkan dah.


Okay, sekian curhatan singkat saya tentang episode pertama dari serial The Falcon and The Winter Soldier ini, semoga bermanfaat yo. 😉

Jumat, 29 Januari 2021

Penjelasan Timeline X-Men Cinematic Universe (X-MCU) Dalam Bahasa Indonesia

Apakabar sahabat movie lovers dimana pun kalian berada, kali ini saya akan mencoba ngecurhatin dengan cukup singkat dan secara terpisah timeline yang ada di X-Men Cinematic Universe by Fox setelah penayangan X-Men: Dark Phoenix (2019).

SPOILER ALERT!!!

Jika kalian belum menonton X-Men: Dark Phoenix, maka sebaiknya putuskanlah pilihanmu mulai sekarang. 

Tetap terus lanjut baca postingan ini atau tidak sama sekali?

Silahkan tentukan pilihanmu!

Ini curhatan singkat yang saya buat pribadi dari hasil pemikiran sendiri, tanpa maen nyontek ataupun ngecopy bacotan orang lain. 
😉😚😘

**************

Kalau menurut saya pribadi timeline yang ada di X-Men Cinematic Universe itu kurang lebih seperti ini, silahkan dibaca secara seksama:

1. X-Men: First Class (1962) - Timeline utama yang normal dan Logan masih mempunyai cakar alami dari tulang.

2. X-Men: Days of Future Past (1973 ) - Terjadi sebelum event di masa depan mengalami perubahan, jadi disini eventnya masih normal. 

Dimana Mystique berhasil membunuh Bolivar Trask dan Sentinel pun tercipta, yang kemudian berdampak event Days of Future Past di masa depan di tahun 2023.

3. X-Men Origins: Wolverine (1981) - Timeline masih aman mengikuti timeline First Class dan Days of Future Past sebelum mengalami perubahan, jadi disini eventnya itu Logan mengalami proses uji coba adamantium yang dilakukan oleh William Stryker.

4. X-Men: Apocalypse (1983) - Dampak yang ditumbulkan dari perubahan event Days of Future Past, ketika masa lalu di tahun 1973 telah berhasil diubah melalui event Days of Future Past di masa depan di tahun 2023. Dimana Mystique telah berhasil dicegah untuk membunuh Bolivar Trask.

5. X-Men: Dark Phoenix (1991) - Dampak dari perubahan event Days of Future Past di masa lalu dan masa depan, dimana terjadinya perubahan di masa lalu hingga menyebabkan terbangunnya En Saban Nur di tahun 1983 hingga memicu Phoenix Force dalam tubuh Jean Grey terbangun lebih dini, yang berujung pada hilang kendalinya Jean terhadap power cosmic yang super duper besar tersebut di dalam dirinya.

6. X-Men (2000)
7. X2 (2003)
8. X-Men: The Last Stand (2006)
9. The Wolverine (2013)

Trilogy X-Men dari tahun 2000 - 2006 dan The Wolverine tidak pernah terjadi setelah dampak yang ditumbulkan dari event di Days of Future Past yang telah merubah masa lalu dan masa depan secara keseluruhan.

Tapi jika event di Days of Future Past di masa depan yang mengirim Logan ke masa lalu untuk mencegah Mystique membunuh Bolivar Trask tidak terjadi, maka trilogy X-Men tetap berlangsung dan The Wolverine berada di antara timeline normal (Trilogy X-Men 2000an) dan timeline baru (Days of Future Past).

Event di The Wolverine itu sebenarnya masuk dalam timeline normalnya trilogy X-Men 2000-an atau sebut saja sebelum event Days of Future Past terjadi, dimana Logan ingin dikirim ke masa lalu di tahun 1973 demi mencegah terciptanya Sentinel di masa depan di tahun 2023.

10. The New Mutants (2018) - Sepertinya juga akan ikut terkena dampak dari event Days of Future Past yang telah memulihkan timeline, bahkan kemungkinan terkena dampak dari event di Apocalypse dan Dark Phoenix. 

Dimana trilogy X-Men 2000an tidak pernah terjadi sama sekali dan event di The New Mutants terjadi sebelum event di film Logan.

11. Deadpool (2016) - Terjadi setelah event Days of Future Past, ketika masa lalu telah berubah dan masa depan telah diperbaiki sehingga timeline barunya berjalan normal. Dimana trilogy X-Men 2000-an tidak pernah terjadi.

12. Deadpool 2 (2018) - Terjadi setelah event Days of Future Past, sama halnya dengan Deadpool 1.

13. X-Men: Days of Future Past (2023) - Terjadi setelah event di trilogy X-Men 2000-an dan The Wolverine, dimana prof. X akhirnya datang menemui Logan untuk merubah masa lalu demi menyelamatkan kehidupan para Mutants di masa depan dari ancaman Sentinel.

Kemudian masa depan pun ikut berubah dan memulihkan semua timelinenya ketika Kitty Pryde dan Rogue berhasil mengirim Logan dari masa depan ke masa lalu, bahkan semua yang pernah mati di trilogy X-Men 2000-an kembali hidup, karena event di trilogy X-Men 2000-an tidak pernah terjadi sama sekali akibat dari perubahan di event Days of Future Past.

14. Logan (2029) - Terjadi mengikuti timeline baru yang telah dibuat setelah event di Days of Future Past.

Jadi, ya gitu dah timeline X-Men Cinematic Universe yang benar dan cocok menurut saya pribadi, kalau masih rada-rada bingung bacanya harap maklum yo, soale kalau di jelasin lebih detail lagi cukup capek juga dan panjangnya minta ampun dah. 😅

Tapi intinya Days of Future Past itu yang megang peranan penting hingga terjadinya perubahan timeline di X-Men Cinematic Universe (X-MCU).

Dan sekarang kita tinggal menantikan kemunculan para Mutants di Marvel Cinematic Universe (MCU)!

Semoga bisa bermanfaat yo. 👍
#XMEN